Sabtu, 17 Desember 2011

Teori Sosiologi (Klasik)

Ferdinand Toennies
by: Nisa K.H.
Sosiologi merupakan suatu bagian ilmu sosial yang mengkaji fenomena yang terkait dengan masyarakat. Banyak sekali tokoh yang menitikberatkan pperhatiannya pada Sosiologi. Salah satu tokoh tersebut adalah Ferdinand Toennies.
Ferdinand Toennis lahir di Schleswig, Jerman Timur pada tahun 1855 dan wafat pada tahun 1936. Hasil karyanya yang terkenal adalah teori perubahan masyarakat Gemeinschaft dan Gesellschaft. Diakhir usianya Tonnies merupakan sosok yang aktif dalam menentang gerakan NAZI di Jerman dan seringkali diundang menjadi profesor tamu di University of KieL. 
Masyarakat merupakan karya ciptaan manusia sendiri. Masyarakat bukan organisme yang dihasilkan oleh proses-proses biologis, juga bukan mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian individual yang masing-masing berdiri sendiri, sedangkan mereka didorong oleh naluri spontan yang bersifat menentukan bagi manusia. Masyarakat adalah usaha manusia untuk mengadakan dan memelihara relasi timbal balik yang mantap. Kemauan manusia mendasari masyarakat. Berkenaan dengan kemauan itu Tonnies membedakan antara Zweekwille dan triebwille. Zweekwille merupakan suatu tindakan yang hendak mencapai tujuan tertentu dan mengambil tindakan rasional kearah itu. Sementara Triebwille mengikuti sejumlah tindakan yang tidak didasarkan pada perhitungan akal, melainkan dari watak, hati, atau jiwa yang bersangkutan. Triebwille paling menonjol pada kalangan kaum petani, seniman, rakyat sederhana, khususnya wanita dan generasi muda. Sementara zweekwille lebih menonjol pada kalangan pedagang, ilmuwan, dan pejabat-pejabat.
Distingsi tersebut secara langsung berpengaruh pada corak dan interaksi orang dalam kelompok atau masyarakatnya. Sehingga Tonnies membedakan masyarakat kedalam dua tipe, yaitu:
1.       Gemeinschaft (Paguyuban)
Merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat dalam hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan persatuan batin yang juga bersifat nyata dan organis sebagaimana dapat diumpamakan peralatan hidup tubuh manusia atau hewan. Tipe gemeinschaft ini cenderung sesuai dengan tipe triebwille.
Tonnies menyebut sebagai contoh keluarga, lingkungan tetangga, sahabat-sahabat, serikat pertukangan dalam abad pertengahan, gereja,desa, dll. Dimana para anggota dipersatukan  dalam perilaku sosial mereka oleh ikatan persaudaraan, simpati, perasaan lainnya sehingga mereka terlibat secara phsikis. Ketiga unsur yang menyokong gemeinschaft adalah:
·      Gemeinschaft by blood
Merupakan tipe gemeinschaft yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan.
·      Gemeinschaft of place
Merupakan tipe gemeinschaft yang didasarkan pada tempat tinggal yang saling berdekatan sehingga dimungkinkan untuk dapat saling tolong menolong.
·      Gemeinschaft of mind
Merupakan tipe gemeinschaft yang didasarkan pada ideology atau pikiran yang sama.
2.       Gesellschaft (Patembayan)
Merupakan bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu yang pendek. Gesellschaft bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka, serta stukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan sebagai sebuah mesin. Gesellschaft ini lebih cenderung sesuai dengan tipe zweekwille.
Menurut Tonnies, teori gesellschaft berhubungan dengan penjumlahan atau kumpulan orang yang dibentuk atau secara buatan.  Tonnies memakai istilah “hidup yang organis dan nyata” untuk relasi yang berlaku dalam gemeinschaft, dan istilah “struktur yang khayal dan mekanis” untuk relasi yang berlaku dalam gesellschaft. Namun Tonnies tidak pernah mengatakan bahwa tipe masyarakat gemeinschaft sama dengan organism, dan tipe masyarakat gesellschaft adalah (sama dengan mekanisme). Sebaliknya, ia menolak ralisme maupun nominalisme, yang keduanya sejak aristoteles selalu dibandingkan oleh filsuf-filsuf dan telah menghasilkan dua gambaran masyarakat yang ekstrem. Ia hanya bertujuan untuk menggambarkan atas cara abstrak dan dengan memakai konsep-konsep dua bentuk atau tipe kehidupan bersama yang berbeda-beda dan merupakan dua kemungkinan abstrak.
Sebagaimana telah dikatakan oleh Cooley, bahwa konsep-konsep egoism dan altruism, pilihan bebas dan kewajiban sosial, hanya saling menolak di bidang konseptual saja, namun pada kenyataannya mereka tetap terjalin menjadi satu hidup, demikian juga halnya dengan konsep gemeinschaft dan gesellschaft. Dalam kenyataan praktis mereka tidak saling menolak, sebab tidak mungkin ada gemeinschaft tanpa cirri-ciri gesellschaft dan begitu pula sebaliknya. Misalnya, keluarga tradisional dan masyarakat desa, yang merupakan contoh gemeinschaft tidak akan dapat bertahan terus-menerus. Seandainya tidak ada peraturan, undang-undang, sistem kepemimpinan dan sistem peradilan. Sekalipun orang tsb didorong oleh idealism dan kemauan baik dan menggabungkan diri kedalam suatu gemeinschaft, mereka tetap membutuhkan beberapa kepastian yang menyangkut rejeki dan kebutuhan lain. Namun dilain pihak, walaupun suatu perusahaan atau administrasi negara diatur dan diselenggarakan secara birokratis dan rasional menurut gambaran gesellschaft, unsur-unsur manusia yang nonrasional akan tetap ikut memainkan peran dan mempengaruhi interaksi oraang yang bersangkutan Sama sebagaimana zweekwille dan triebwille yang selalu terjalin.
Tonnies menegaskan, bahwa setiap relasi selalu mengungkapkn ketunggalan dalam kebhinekaan, dan kebhinekaan dalam ketunggalannya. Hanya saja kalau kita membuat suatu deskripsi yang umum dan abstrak, kita mempertentangkan unsure yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, kita berkata bahwa seorang seniman mengharapkan penghargaan, sedang seorang pedagang mengharapkan keuntungan. Ini merupakan suatu pertentangan abstrak dan generalisasi. Sebab dalam kenyataan hidup kedua hal tersebut tampak dalam keadaan tercampur. Seniman juga harus mencari uang dan pedagang sebagai manusia juga menginginkan penghargaan. Begitu pula dengan kedua tipe masyarakat, mereka selalu berbentuk campuran. Pola interaksi yang berlaku dalam gemeinschaft dan  pola yang berlaku dalam gesellschaft tidak saling menolak atau bertentangan. Tiap relasi mengandung dua aspek, selalu ada dua hal yang saling terkait dan tidak mungkin dipisahkan. Namun demikian, dalam tipe gemeinschaft unsure hukum, peraturan, dan disiplin kurang diperhatikan dan sama menjonjol seperti dalam gesellschaft, sedang unsure perasaan dan solidaritas, yang berasall dari penghargaan (triebwille) tidak begitu menonjol dalam gesellschaft)

Sumber: Triyono dkk. 2011. Makalah Teori Sosiologi Klasik : Ferdinand Toennies. Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar